Saat kami sedang mengobrol serius tentang Kiara, kami mendapat telepon dari rumah Bi Maria yang memberitahu. Kalau ada orang dari pengadilan datang, sontak kami terhenyak karena tidak mungkin ada orang dari pengadilan datang sepagi ini.
"Ada apa ya Bang? Tumben sekali orang pengadilan datang, kayaknya nggak mungkin mereka datang tiba-tiba dan Kalau tidak ada laporan," kataku gelisah.
"Siapa lagi kalau bukan Aisha pelakunya. Sudahlah ayo cepat kita pulang," kata Bang Anton.
Kalau benar Aisha yang melaporkan kepada pengadilan ini sangat keterlaluan. Pasti ada tuduhan serius hingga orang pengadilan turun langsung ke rumah kami. Hatiku jadi semakin was-was apalagi posisi kami yang bersalah di sini. Belum apa-apa Aku sudah menangis karena takut.