Setelah bicara dengan Arnold kepalaku mendadak sakit. Aku buru-buru kembali ke rumah karena khawatir dengan keadaan Kimberly. Tadi arnold-nya apa yang mami lakukan sangat tahu sehingga tidak ada yang curiga padanya hingga saat ini hidup aman sejahtera.
Arnold bilang kalau Bang Anton juga tahu tragedi itu tetapi Bang Anton Menutup Mata. Mungkin aku bisa membangkitkan kenangannya dengan caraku sendiri. Omongan Arnold tidak salah juga untuk aku ikuti sekarang.
"Aku harus melakukan sesuatu supaya Mami bisa bungkam dan tidak lagi macam-macam," pikirku.
Keesokan harinya setelah sarapan dan anak-anak pergi sekolah aku menghampiri Bang Anton yang sedang melamun di depan jendela. Iya tadi tidak ikut sarapan karena sedang tidak enak badan katanya. Aku punya momen untuk melakukan hal yang semalam sudah ku pikirkan resiko dan Apapun akan aku tanggung.