"Apa kamu bilang? Si Arnold mau kerja di perusahaan kita? Aduh jangan ngaco deh."
Saat ini aku dan Bang Anton sedang melakukan video call, mereka baru sampai karena ada kendala di bandara saat akan menuju rumah. Bang Anton bilang mereka mengalami insiden koper tertukar karena memang sangat mirip, akhirnya diberhentikan oleh pihak bandara. Sebelum menceritakan yang terjadi di sini aku terlebih dulu mendengarkan ceritanya.
Hampir 48 jam kami tidak komunikasi rasanya hati sudah rindu. Bagaimana melewati hari-hari yang akan kami lalui berikutnya, aku mencoba tetap tersenyum. Walau hati menahan sakit melihat Bang Anton sedang memasak sendirian di dapur di belakangnya Kiara juga ikut membantu.
"Mommy, bagaimana kami di sini? Lihat? Membuat omelete saja Papa harus buka video," keluh Kiara, wajahnya ditekuk dan bibirnya kerucut ke depan matanya menatap juling pada Bang Anton.
"Sabar ya sayang, doakan kami sehat di sini. Supaya bisa susul kalian," jawabku.