Hari yang ditunggu sudah tiba, Bang Anton dan Kiara harus pulang ke Kanada. Aku mengantarkan sampai ke bandara, rasanya berat ketika detik-detik terakhir kami akan berpisah. Setiap kali mendengar suara dari boarding pass, aku langsung menoleh dan menunggu giliran ditinggalkan.
Aku ingin menangis tapi takut Bang Anton marah, jadi lebih baik aku diam saja. Menguatkan hati supaya dia tenang dan tidak kepikiran di pesawat. Kalau dia lompat dari pesawat gara-gara kepikiran Aku kan nggak lucu.
"Sabar ya Sayang, sampai kamu melahirkan dan semuanya aman. Kita akan bersama lagi," kata Bang Anton.
"Maksudnya semua aman gimana?" tanyaku.
"Nanti kamu akan paham, apa yang aku bilang aman pokoknya sekarang kamu hati-hati. Jangan pernah ke rumah Mami dan tetap di rumah orang tua kamu," kata Bang Anton.
"Kalau nanti mami minta Gimana Bang?" tnyaku.
"Kamu harus izin dulu sama aku, karena izin ku sekarang hanya untuk kamu tinggal di rumah orang tuamu.."