Pada hari yang sudah ditentukan, akhirnya kami berangkat menuju Niagara Fals. Sepanjang perjalanan semua orang bernyanyi dengan riang gembira. Saat beristirahat kami makan seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya, menggelar tikar makan dengan posisi kaki bersila.
Kiara tampak sangat bahagia karena liburan adalah hal yang sangat mahal kami lakukan selama beberapa tahun ini. Di sela kebahagiaan itu ada rasa sesal dalam hati kenapa aku merenggut kebahagiaan anak itu dengan membunuh karakter ibunya?
"Nanti jangan sering jalan-jalan seperti ini, ya," kata Kiara
"Memangnya kenapa sayang?" tanya Nyonya Caira cepat, merasa heran.
"Kata Momi, kita harus berhemat. Kalau sering jalan-jalan, uang tabungannya habis," jawabnya dengan polos khas anak kecil.
Nyonya Caira melirik padaku dengan tatapan aneh tetapi wajahnya tersenyum menahan geli.
"Benar juga kata mami kamu. Kita memang harus berhemat. Hebat, ya, Mami kamu seperti sarjana keuangan," timpal Nyonya Caira.