206
Bang Anton langsung pergi meninggalkanku tanpa mengatakan apapun. Aku jadi bingung dibuatnya, kenapa tumben sekali pria itu tidak mengajakku bertengkar seperti biasanya. Aku mengintip dari balik jendela dan melihatnya pergi meninggalkan rumah.
Daripada suntuk berada di rumah sendirian Lebih baik aku mengecek keadaan pabrik dan konveksi semoga saja dengan bercanda bersama para karyawan keluar sedikit menghibur rasa berat yang menjalar di kepala.
Sebelum ke pabrik aku menyempatkan diri pergi ke apartemen untuk mengambil ponsel ketika ponsel dibuka banyak pesan dari Mas Denis dan juga telepon apa mengabaikan ponsel tersebut dan mengambil ponsel kerja Untung saja tidak ada klien yang mencari kontak urusan kantor.
"Ibu teh ke mana aja, kemarin Pak Anton datang ke sini cari-cari Ibu. Ya saya teh atuh nggak tahu Bu. Jadi saya jawab apa ada ya. Daripada nanti saya di anu lagi sama mereka berdua," kata Fitri menjelaskan panjang lebar.
