180
Griawas, begitulah Pak Anton menyebut nama tempat itu. Tempat ini memang cukup asyik, karena sekelilingnya hanya ada kebun teh yang menghijau seperti hamparan permadani alam yang menyenangkan. Mataku seakan terhipnotis oleh pemandangan sekitar yang membuat mata sejuk.
Kami terus berjalan hingga sampai di sebuah tempat seperti Pos jaga dan di bawahnya ada pepohonan yang cukup Rindang untuk beristirahat. Sial sekali aku tidak membawa baju hangat, ternyata udara di daerah griawas ini sangat dingin, Pak Anton kemudian melepaskan jaketnya lalu memberikan padaku.
"Apa sih. Sok muda banget kamu, kayak orang ABG aja lagi jatuh cinta," kataku sambil menepis tangannya.
"Oh, jadi nggak mau, ya udah sini biar aku aja. Biarin kamu kedinginan," sahutnya sambil menarik kembali jaket ke tubuhnya.