177
"Sudah, jangan lagi mengelak Dinda. Sejak kapan kamu jadi anak kecil," kata Joe.
"Bu, jangan bohong lagi sudah. Nggak enak ditekan mereka berdua," imbuh Fitri.
"Sekali lagi kamu bohong. Lihat saja apa yang akan aku lakukan," kata Pak Anton.
"Ya apalagi alasannya, selain saya memang tidak mau kalian menderita. Cukup puas saja aku yang menderita," jawabku meneriaki mereka karena kesal dicecar 1 lawan 3.
"Dengan kamu seperti ini, kamu pikir kita tidak menderita? Aku yang menderita, Dinda," kata Pak Anton sambil menunjuk dirinya dengan jari telunjuk.
"Yang penting sekarang Pak Anton sudah bebas, jadi bisa urus Mami ya kan. Apalagi sekarang perusahaan sudah stabil."
"Tidak semudah itu, kamu pikir nama saya tidak hancur di luar sana. Gila ya kamu, lebih baik saya dipenjara. Sudah saya bilang 1 tahun, tapi kenapa kamu menghancurkan segalanya, memang dasar kamu bodoh!" seru Pak Anton.