160
"Saya baik, Pak, maaf dengan bapak siapa?" Aku pura-pura bertanya.
"Anda tidak ingat dengan saya?" Mas Denis mengernyitkan dahinya.
"Maaf, tidak, Pak," jawabku sambil menggelengkan kepala pelan.
"Saya Denis, pemilik perusahaan Denis corporation dan kita bertetangga. Bukankah anda saudaranya Pak Anton? Owh, apa anda juga lupa, pernah makan malam di rumah saya bersama dokter Joe?" cecar Mas Denis seakan mengintimidasi.
"Saya tidak ingat dan lupa," jawabku sambil nyengir lalu melepaskan tangan darinya
"Owh baiklah, mari kita mulai meeting ini," kata Mas Denis, sudut bibirnya terangkat sebelah.
Sebal! Kenapa harus pria itu datang ke meeting ini. Sungguh sangat menyebalkan harus berpapasan dengannya. Kuhela napas dalam-dalam, semoga saja dua jam ini terasa lebih cepat dari yang kuduga.