158
"Udah fix sama apartemen ini?" tanya Danisya.
"Suka sih sama desain ruangannya. Tapi, mahal Sya, gue nggak sanggup bayar kalau sekarang," jawabku.
"Joe, dia sepertinya amnesia," kata Danisya pada Joe.
"Kenapa?" sahut Joe singkat, dari raut mukanya Joe terlihat malas.
"Uang dia yang selama lima tahun ini aku tabung. Enaknya dipake belanja aja ya, shoping online gitu lebih enak," kata Danisya.
"Sumpah? Lo tabungin duit gue?" Aku terkejut mendengar perkataan Danisya.
"Ada, tadinya mau gue kasih pas lo udah ngajuin cerai ke si Denis. Tapi ternyata, lo butuh sekarang, ya udah gue kasih sekarang aja deh." Danisya kemudian mengeluarkan buku rekening dan ATM atas nama pabrik.
Ketika ku buka benda tersebut, terlihat jelas berapa nominal yang tertera di sana. Aku kaget melihatnya, tidak menduga kalau uangku segitu banyak. Refleks ku peluk Danisya erat, lalu menciun tangannya bolak balik. Danisya malah menghempaskan tubuhku pelan.
"Apaan sih lo, lebay banget tau," kata Danisya.