132
Pov Anton
"Anton, jawab pertanyaan Mami. Ini latihan apa? Kamu ngelamar Dinda?" tanya Mami terus mencecar dan mendesakku.
"Iya, aku lagi latihan lamaran," jawabku asal bilang.
"Lamaran siapa? Emang kamu punya pacar?" tanya Mami menyelidik.
"Iya, eh, nggak Mami sih lebih tepatnya calon istri," jawabku. Jantungku berdebar kencang, aku jadi tidak enak pada Dinda yang raut wajahnya terlihat sedih.
"Siapa?" tanya Mami.
"Earlyta," jawabku asal.
"Ada apa denganku, Anton?" Suara Earlyta mengejutkanku, wanita itu sudah berada di belakang kami.
Situasi semakin rumit saja dengan kehadiran Earlyta. Akhirnya, aku memilih masuk ke dalam rumah tanpa mengatakan apapun. Sementara Dinda dibawa oleh Joe ke dalam rumah.
Jangankan menyatakan cinta pada Earlyta, menatapnya saja aku tidak berani. Apalagi dia wanita anggun nan cantik, terlalu tak pantas sosok sepertinya untuk bisa bersamaku. Di luar masih terdengar mereka mengobrol dan tertawa.