123
Baru mendengar setengahnya saja sudah membuatku mulai muak. Mas Denis terlihat sedih menceritakan semuanya, itu berarti memang perasaannya berat pada Aisha. Padahal, selama ini aku mengira, bahwa cuma aku saja wanita satu-satunya yang dia cintai.
"Kalau kamu mencintai Aisha, kenapa kamu tidak menceraikanku ketika ada kesempatan, Mas?" tanyaku.
"Karena aku juga mencintaimu, Dinda. Tapi aku tidak suka dengan yang kamu lakukan," kata Mas Denis.
"Apa yang aku lakukan, sampai kamu tidak menyukainya, Mas?" tanyaku.
"Kamu terlalu dekat dengan Anton. Kamu pikir, aku nggak tahu yang kamu lakukan? Aku tahu, Dinda," kata Mas Denis.
"Mas, tolong jangan alihkan pembicaraan lagi. Kenapa kamu menikahi Aisha dan Kiara juga bukan anak kamu. Semua juga masih belum terjawab!" seruku kesal, karena Mas Denis pasti akan mengalihkan pembicaraan.