119
Kak Yuni berjalan menghampiri Aisha, ia melipat tangannya ke depan. Wajah Aisha terlihat sangat panik, seakan ingin lari tapi terpaksa harus berada di dalam ruangan. Aku hanya tersenyum karena sudah kuduga apa yang akan Kak Yuni lakukan pada Aisha. Kadang hanya ekspresi wajah Kak Yuni saja sudah membuat orang gentar.
"Perkenalkan, nama saya Ayuni Anjani, Kakak dari Dinda yang kamu sebut tadi orang lain," ucap Kak Yuni sambil tersenyum tipis mengulurkan tangannya.
"Nggak penting kenalan lagi," sahut Aisha, mukanya terlihat semakin jutek.
"Oh, ya udah kalau gitu. Enggak penting juga kamu ada di sini, kamu orang lain bagi kami. Silakan keluar dari ruangan ini, karena saya dan adik saya mau istirahat," kata Kak Yuni yang jari telunjuknya terulur ke pintu.
"Aku tidak mau pergi dari sini, karena mas Denis yang memerintahkan ku untuk menjaga Mbak Dinda." Aisha membantah.
