Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, Aisha sudah diberikan sarapan, dan tinggal belajar jalan dengan Mas Denis. Sejak tadi Aisha bersikap manja, aku tidak peduli sama sekali.
"Mas, aku berangkat kerja dulu ya," pamitku pada Mas Denis.
"Kamu masih bisa jaga Aisha, kan?" tanya Mas Denis.
"Kalau Aisha nya mau, aku pasti bisa. Tapi kalau Aisha nggak...."
"Aku mau Mas, nggak apa-apa sama Mbak Dinda. Daripada sewa perawat, nanti malah merepotkan kamu," potong Aisha.
"Oke, dia sudah mau, Dinda," kata Mas Denis sambil nyengir melirik Aisha.
"Oke, nanti pas aku kerja. Siapa yang jaga Aisha?" tanyaku.
"Aku bisa di sini sampai jam siang, nanti biar Mbak Dwi yang ke sini. Sore, kamu datang, Mbak Dwi pulang ke rumah," jelas Mas Denis.
"Oh gitu, oke aku pergi dulu," kataku sambil meraih tangan Mas Denis.
"Hati-hati sayang," ucap Mas Denis.