"Semua orang punya pilihan, Fitri. Mau mengambil sikap dan tindakan apa dalam hidupnya," jawabku.
"Jadi, Bu Dinda seperti sekarang, itu juga karena keputusan sendiri?" tanya Fitri lagi.
"Betul, tadinya saya berpikir mudah. Karena kami akan pisah rumah, tapi nyatanya malah seperti ini. Ya mau tidak mau saya harus terima," jawabku.
"Apa perempuan bebas memilih apapun yang diinginkan dalam hidupnya, Bu?"
"Bisa, asalkan itu masih di jalan yang benar, tidak menyalahi kudrat dari Tuhan," jawabku.
"Oke, kita lanjutkan masak dulu. Mumpung Kiara sama ibu sebelah," kata Fitri.
Ibu sebelah, lumayan lucu juga panggilan Fitri buat Aisha. Aku baru sadar, dari tadi Aisha mau memegang Kiara dan membiarkan Fitri membantuku. Aku anggap itu bentuk bantuan darinya melalui Fitri.