Plaaak!
Satu tamparan kulayangkan pada mas Denis yang sudah kelewat batas di saat sekarang kondisi Mamaku sedang tidak baik-baik saja. Aisha langsung berdiri dan mengangkat tangannya hendak balik menamparku tapi segera kutepis. Mata wanita itu terbelalak melihatku yang menahan tangannya, sengaja ku tekan saja pergelangan tangannya.
"Mbak berani kurang ajar ya sama Mas Denis!" seru Aisha. Wajahnya meringis kesakitan karena kuremas pergelangan tangannya.
"Sebelum bicara itu pikir!" seruku mengarahkan jari telunjuk pada Aisha. Lalu kuhempaskan dengan kasar tangan Aisha hingga dia terhuyung.
"Dinda, tolong jangan ribut. Aku ke sini datang baik-baik," kata Mas Denis.
"Sebelum kamu bicara seperti itu. Pikirkan dulu saudara Denis, lebih baik anda ajarkan sopan santun pada istri anda," jawabku.
"Dinda, kamu!" seru Mas Denis.
"Apa kamu Denis! Mau nekan adik saya lagi, hah!" Kak Dalfa datang dari dalam rumah.