Flashback
Setelah mendengar perkataan Pak Anton hari itu yang sangat penampar batinku. Semangat untuk belajar mencintai diri sendiri semakin kuat, harga diriku tidak bisa ditukar dengan apapun. Selama ini apa yang kuanggap sebagai kebaikan untuk sosok suami, ternyata di mata orang lain adalah sebuah kebodohan.
Aku memutuskan untuk keluar dari rumah. Walau berat meninggalkan Kiara karena sudah menyayangi anak itu, aku rela melepaskan untuk sementara waktu, menahan rasa rindu yang berkecamuk di dalam jiwa. Aku juga harus membiasakan diri untuk tidak bertemu dengan Kiara, karena mau bagaimanapun Kiara adalah anak dari Mas Denis dan Aisha secara biologis.