Menata kehidupan setelah kehancuran yang diciptakan oleh Mas Denis memang tidaklah mudah. Aku kehilangan kepercayaan diri sebagai istri yang selama ini merasa sempurna melayani suami. Entah kenapa aku merasa juga kalau Mama Amberly sudah menyebarkan aib kami, semua terlihat dari cara orang-orang memandang saat terakhir kami bertemu.
"Dinda, are you okay?" Pak Anton bertanya.
"Seperti yang Pak Anton lihat," jawabkku lemas.
"Kenapa kamu tidak ambil cuti dulu? Kamu belum baik-baik saja," kata Pak Anton.
"Ada bos killer yang mengajarkan saya untuk bekerja dengan profesional. Itu sebabnya, saya tidak peduli dengan keadaan pribadi. Pekerjaan menjadi tanggung jawab."
"Memangnya kamu bisa fokus? Nanti salah tulis laporan keuangan lagi," ejeknya tersenyum tipis.
"Saya akan mencoba yang terbaik, Pak," jawabku.
"Ok, kalau sampai ada yang salah. Kamu harus menanggung akibatnya," kata Pak Anton.