Kiara 37
Ketika Aku dan Pak Anton pergi dari rumah itu, kami berdua langsung masuk ke dalam mobil Pak Anton dan pergi. Di sepanjang jalan, aku menangis terus menerus. Pak Anton hanya melihatku dengan pandangan prihatin.
Pak Anton membawaku pergi ke sebuah tempat. Aku tak tahu, kami akan pergi kemana malam itu, yang jelas Pak Anton ingin agar aku bisa menenangkan diri sejenak di malam itu.
Hal itu bisa kuketahui ketika dia mencoba bicara padaku yang masih bergelut dengan tangisan. Dia benar-benar berubah menjadi sosok yang sangat care kepadaku. Perhatiannya yang tulus membuat aku sedikit nyaman.
"Dinda, tenanglah dulu. Jangan menangis lagi, airmatamu bisa habis nanti jika kau menangis terus-menerus. Aku akan mengajakmu pergi ke satu tempat yang nyaman. Aku yakin tempat itu bisa membuatmu nyaman dan meredakan tangisanmu malam ini."