"Jadi, kalian berdua memang saling melengkapi, ya."
Di kamar yang sudah disediakan untuk Rintik dan Karin, Kirana menceritakan bagaimana keadaannya dan Kakrataka sejak Kirana hamil.
Sebenarnya ada kamar lain yang kosong, tetapi Rintik meminta untuk tidur dalam satu kamar bersama Karin saja.
"Kakrataka bisa muntah hingga sesering itu?" tanya Karin dengan heran.
"Dan kamu masih tetap membiarkan lidahmu bermasalah?" timpal Rintik.
Kedua orang itu sangat penasaran dengan kisah Kirana yang sedang hamil muda. Mereka merasa jika kisah Kirana ini sangat menarik untuk didengarkan dan dijadikan bahan untuk terheran-heran.
"Aku juga tidak tahu mengapa ketika aku memakan masakannya, maka hal itu akan menyiksa dia juga," jawab Kirana dengan raut wajah polosnya.
"Ya tidak tahu, lah. Namanya juga bawaan bayi," celetuk Rintik.
"Benar juga," jawab Kirana.
