"Kamu pulang?"
"Iya, aku boleh tinggal?"
"Tentu, tetapi ka—"
"Bu, tolong, biarkan Kirana memilih dan menenangkan diri."
Ibu mana yang tidak prihatin saat melihat putrinya memohon dengan sangat, hingga kedua matanya berkaca-kaca.
"Baiklah, Ibu antarkan ke kamar, ya. Rintik, tolong jaga Angkasa sebentar!"
Satu koper diraih oleh Karin dan satunya lagi tetap Kirana bawa. Mereka berjalan beriringan menuju kamar Kirana dan Karin pun segera membantu Kirana untuk memasukkan baju-baju Kirana ke dalam lemari setelah sampai.
Masih tetap hening karena tiada yang berani membuka suara. Baik Kirana maupun Karin, keduanya memilih bungkam dan fokus dengan apa yang tengah mereka kerjakan sekarang.
Sampai suatu ketika Karin menemukan sesuatu di dalam koper Kirana.
"Kamu—"
Segera Kirana menempelkan telunjuknya di bibir. Meminta pada Karin untuk diam dan membiarkannya menjaga privasinya sendiri.