Setelah menceritakan tentang masa laluku dan bagaimana selama ini aku berjuang untuk membesarkan anak-anakku, Tomi dan Midi semakin menyayangiku. Bahkan, muncul sebuah keinginna dari dalam diri Midi untuk menjadi seorang wanita sepertiku yang dipandangnya sebagai seorang wanita yang hebat, tangguh, dan penyabar. Aku sengaja tidak mengajak Adit untuk ikut mendengar ceritaku. Karena aku takut akan membuatnya kebingungan. Aku juga belum siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bisa kusampaikan sesuai dengan pemahaman anak seusianya.
Adit masih seorang anak-anak yang lebih banyak menikmati masa bermainnya. Sementara kakak-kakaknya sudah harus bersiap untuk menjadi orang dewasa. Sehingga, Tomi dan Midi harus dibekali oleh ilmu dan pengetahuan yang cukup untuk menjalani kehidupan.
"Ma, Mama hebat. Terima kasih selama ini telah menjadi Mama yang hebat untukku, Kakak dan Adik," ungkap Midi kepadaku.