"Aku jadi iri dengan Kak Andra. Meskipun sudah menikah, tapi Kak Yumi masih saja bersikap romantis padanya. Sampai-sampai tidak ada hari spesial pun dia dibelikan kado oleh Kak Yumi. Kira-kira besok kalau kita sudah menikah, Kamu akan bersikap sama sepertinya juga enggak, ya?"
"Wah, wah … Aku sampai kaget Kamu bisa ngomong begitu. Jadi, Kamu sudah berharap banyak padaku ya ternyata."
"Hehehe … enggak juga sih sebenarnya, tapi kalau sudah diberi kesempatan, masak mau kusia-siakan begitu saja? Jelas jangan sampai itu terjadi dong."
"Benar juga sih, tapi tetap saja. Aku tidak menyangka Kamu akan seberani dan seterus terang ini. Padahal kemarin-kemarin Kamu mengaku hanya berani menyukaiku dalam diam. Namun sekarang setelah kenyataan mulai terungkap, Kamu secara gambling mengungkapkan perasaanmu. Semua yang Kau pikirkan rasanya langsung Kau sampaikan dengan sangat ringan tanpa pikir panjang."