Sesuai janjiku kepada Midi, aku pun mulai menceitakan kisahku dengan Sintia di masa lalu. Aku tidak ingin dia mengulangi kesalahan yang sama denganku. Meskipun cerita kita cukup berbeda, tapi tidak ada salahnya jika dia memetik pesan yang bisa dia ambil dari ceritaku tersebut.
"Kamu ingat kan dengan tante Sintia?" tanyaku pada Midi yang sejak tadi selalu membuntutiku untuk mendengar cerita tentang masa laluku dengan sahabatku yang tersandung permasalahan percintaan.
"Iya, Midi ingat, Ma. Memangnya apa hubungannya dengan tante Sintia? Oh iya, sebentar, sebentar … Midi ingat. Bukannya dulu tante Sintia pernah menikah dengan Ayah, ya? Makanya, sekarang ketika Mama kembali bersama Ayah … Tante sempat marah kepada Mama?" Midi mencoba menebak apa yang telah terjadi di antara aku dengan Sintia.