Entah apa yang terjadi pada Midi. Sejak pulang dari sekolah, dia hanya mengurung diri di kamar. Ketika aku bertanya kepada Tomi apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya, Tomi pun tidak mengetahuinya.
Lalu, aku berusaha merayu Midi untuk mau membukakan pintunya untukku. Selagi Adit masih tidur, aku berusaha keras untuk bisa berbicara dengan Midi. "Sayang, tolong dong bukain pintu. Mama mau ngomong sama Midi sebentar, boleh?"
Akhirnya, Midi membukakan pintu untukku. "Sayang kenapa?" tanyaku pada Midi. Dia tidak menjawab dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Cerita sama Mama. Mama tidak akan marah kok," pintaku padanya. Mata Midi terlihat memerah. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Aku hanya berharap bahwa dia mau segera bercerita kepadaku. Atau setidaknya dia mau bercerita kepada Tomi agar kakaknya yang menceritakannya kepadaku.
"Ma, apa Midi dosa kalau ada cowok yang mencium Midi?" tanya Misi secara tiba-tiba.
