Sebagai anak kembar, Tomi dan Midi memang tidak jauh berbeda dari seorang kakak beradik pada umumnya. Namun, hubungan kontak batin mereka lebih erat satu sama lain. Terkadang, ketika salah satu dari mereka merasa sakit atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pasti satu orang lainnya merasakan sesuatu yang mengganjal pada dirinya.
Pernah suatu ketika, Midi sedang dijahati oleh teman-temannya. Saat itu, Midi belum menjadi sosok yang percaya diri dan pemberani seperti sekarang. Tomi yang pada saat yang bersamaan sedang berada di ruang guru untuk membantu gurunya membawakan pekerjaan rumah teman-temannya, tiba-tiba terpeleset. Padahal, tidak ada barang apa pun yang menyebabkan lantai yang Tomi injak menjadi licin.