Aku memang sudah tidak lagi menghubungi Ananda dan berkonsultasi kepadanya tentang program hamil. Namun, dia tiba-tiba mengirimkan sebuah kartu nama berisikan nama dan jadwal praktik dari salah satu dokter spesialis kandungan seperti dirinya. Dia tahu bahwa aku akan tidak nyaman jika terus berkonsultasi dengannya, sehingga dia merekomendasikan teman seprofesinya untuk membantuku keluar dari masalah yang kuhadapi.
Sebenarnya aku lupa bahwa sekarang sudah berjalan dua tahun sejak aku harus kehilangan anak ketigaku, buha hatiku bersama Andra. Sehingga, tidak ada salahnya jika aku kembali mencoba program hamil untuk mewujudkan keinginan Andra menjadi seorang ayah biologis. Aku dengan senang hatimenyambut niat baiknya. Terlebih dia mengingatkanku untuk kembali menjalani program yang sebelumnya aku tunda tersebut.
