"Kamu itu tidak level dengan kami. Selama ini, kami hanya menganggapmu sebagai lelucon saja. Memangnya siapa yang menganggapmu benar-benar menjadi bagian dari kami? Hahaha … lucu sekali Kamu ini. Benar-benar senang sekali bermimpi dan behalusinasi," ucap salah seorang anggota perkumpulan yang nada ikuti.
Dia yang menganggap mereka semua telah menganggapnya menjadi bagian dari mereka pun ternyata sama sekali tidak menganggap keberadaan Nada selama ini. Mereka hanya menganggap Nada hanya sebuah lelucon dan banhan tertawaan belaka. Seketika Nada merasa perjuangannya selama ini begitu sia-sia.
Terlebih, Nada sudah mengorbankan persahabatan kami dan malah memilih untuk bersama mereka yang sama sekali tidak menganggapnya sebagai siapa-siapa. Penyesalah selalu datang terlambat dan sekarang dia sedang merasakannya. Nada masih beruntung karena Dion selalu memperhatikannya dari jauh.