"Enak ya, Yum …. Punya suami seperti Andra."
"Maksudnya?"
"Ya enak … sudah perhatian dengan keluarga, bertanggung jawab penuh juga untuk menghidupi keluarga. Padahal, kalau dia mau juga dia bisa saja tidak melakukan apa pun dan hanya memanfaatkanmu bersama harta yang ditinggalkan Dito semasa hidupnya. Namun, dia malah lebih memilih untuk terus bekerja keras. Bahkan, dia tak malu membantumu di perusahaan almarhum suamimu."
"Memang seperti itulah Andra. Aku pun bersyukur memilikinya dalam hidupku. Sudah berkali-kali Aku mensyukuri nikmat memiliki suami seperti Andra. Setelah Dito, Aku memiliki Andra dalam hidupku. Keduanya memiliki sikap yang sama dalam memperhatikanku dan anak-anak. Aku berharap, nantinya Kamu bisa mendapatkan seperti kedua suamiku."
"Amin! Tapi, tidak mungkin juga ya kalau Aku memiliki suamimu?"
"Apa Kamu bilang? Mana boleh!"
"Hahaha … Aku hanya bercanda kok, Yum. Mana mungkin juga Andra mau denganku."