"Yum, Aku tahu Kamu masih sedih dan terpukul dengan kepergian Ayahmu, tapi Aku tidak tahu lagi dengan siapa Aku akan menceritakan tentang hal ini." Tiba-tiba Nada datang ke rumah sendirian dengan linangan air mata di pipinya.
"Eh, Kamu kenapa? Ma-Masuklah!" Aku begitu panik melihat keadaan Nada yang seperti itu, terlebih dia sendirian. Dion tidak terlihat sedang bersamanya. "Kamu kenapa?" tanyaku ketika dia sudah duduk di ruang tamu.
"Dion, Yum … Dion!"
"Dion kenapa? Ngomong dulu yang jelas, Kamu tenang dulu biar Aku bisa tahu apa yang ingin Kamu sampaikan." Nada masih terus menangis. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap suaminya.
"Dion selingkuh. Sudah tiga hari ini dia tidak pulang ke rumah."
"Apa? Dion sudah tidak pulang ke rumah selama tiga hari?"