Aku dan Andra turut menjemput Sintia dari rumah sakit, setelah suaminya memberi kabar bahwa hari ini dia sudah boleh pulang ke rumah. Awalnya, Aku ingin memberikannya kejutan dengan membawa serta bayinya saat menjemput Sintia. Namun, setelah dipikir-pikir kasihan si bayi harus ikut ke sana kemari. Lagi pula, setelah Sintia sampai rumah, dia juga sudah bisa langsung bertemu dengan buah hatinya yang selama ini dia rindukan.
"Tok … tok … tok …." Aku mengetuk pintu kamar tempat Sintia dirawat. "Masuk sini!" Nino mempersilahkan kami masuk. Andra selalu menempel denganku, karena khawatir akan terjadi sesuatu jika dia tidak ada di sampingku.
"Lo, kok kalian ada di sini? Wah, perutmu sudah besar ya, Yum." Sintia sedikit kaget dengan kehadiranku dan Andra.
"Iya nih, padahal baru beberapa minggu tidak melihatku, Kamu sampai sekaget itu. Memang Aku sedang suka sekali makan. Makanya berat badanku naik cukup pesat."