"Eh, sudah dengar belum? Katanya Sintia hamil, lo."
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Jadi, Aku pun merasa lebih lega telah membiarkannya menikah dengan pria lain." Andra merasa lega, karena alasan awal dia menceraikan Sintia agar dia bisa mendapatkan keturunan seperti yang dia dan keluarganya inginkan bisa tercapai.
"Kok bicaranya seperti itu, sih?"
"Kan memang benar. Kalau bukan karena Aku bercerai dengannya, selain dia tidak akan hamil seperti sekarang, kita juga tidak akan bisa menikah."
"Em … masuk akal sih, tapi tetap saja. Mendengar Kamu mengucapkannya seperti itu terdengar kasihan. Seakan-akan Kamu meninggalkannya dengan masih menyimpan rasa untuknya. Padahal, setelah tak bersamanya, Kamu memilih untuk bersamaku."