"Kamu ini sebenarnya kerja apa sih? Kemarin baru saja minta uang buat modal, sekarang sudah minta lagi yang tidak kalah banyaknya." Sintia berteriak kepada suaminya. Dia merasa suaminya sangatlah boros banyak meminta uang katanya untuk modal, tapi terus menerus. Sehingga, hal itu membuatnya curiga.
"Namanya juga baru memulai usaha. Nanti kalau sudah sukses, baru bisa ambil keuntungannya. Kalau memang dari awal tidak ingin membantu memberikan modal, bilang saja. Gitu saja kok repot. Pelit banget sih sama suami sendiri. Aku bukannya tidak mau kerja, tapi untuk memulai pekerjaanku kembali, Aku butuh bantuanmu."
"Baiklah, kali ini yang terakhir. Sebagai suami, Kamu harus belajar lebih tanggung jawab lagi. Tolonglah, jangan terlalu erpangku tangan dengan bantuan dariku. Bukankah dulu Kamu pernah bilang ingin berjuang sendiri dan membuktikan bahwa Kamu tidak akan membebaniku, tapi sekarang ini, apa?"