"Kamu datang bersama siapa?" tanya Bunda saat melihatku sudah berada di depan rumah dan melihat mobil yang mengantarku pergi meninggalkan kami, tanpa menunjukkan siapa wajah yang telah mengantarkanku.
"Papa!" Sayangnya, belum sempat aku menjawabnya, Tomi dan Midi sudah terlebih dulu berkata bahwa papa merekalah yang mengantarkan kami. Sontak wajah Bunda terlihat sangat terkejut. Secara anak menantunya sudah bertahun-tahun tiada, tapi cucunya malah berkata telah diantarkan oleh papa mereka.
"Bukan Dito kok, Ma yang dimaksud anak-anak." Aku mencoba menjelaskannya.
"Lalu, siapa yang mereka panggil Papa barusan?" Bunda terlihat sangat heran sekaligus belum bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.
"Yuk, kita masuk dulu … biar anak-anak istirahat dulu, kita mengobrol di depan," ajakku. Karena sangat terkejut, Bunda dampai lupa bahwa Aku dan anak-anak baru selesai melakukan perjalanan jauh dan butuh waktu istirahat.