"Apa sih yang membuatmu mengambil keputusan gila untuk bercerai dari Sintia?"
"Itu bukan keputusan gila, tapi keputusan terbaik yang bisa kuambil."
"Apa? Keputusan terbaik katamu? Bagaimana bisa? Coba ceritakan padaku, apa alasan Kamu mengatakan bahwa itu adalah keputusan terbaikmu. Aku henar ... bisa-bisanya Kamu berpikir begitu?"
"Sudahlah ... Kamu tidak perlu terlalu memikirkan aku dengan Sintia. Pikirkan saja Tomi dan Midi. Kami sih tidak penting, merekalah yang jauh lebih penting. Ini ada pilihan yang kuambil bersama Sintia. Jadi, Kamu tidak perlu kesal ataupun menyesal. Karena ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu."
"Bagaimana bisa tidak ada hubungannya denganku? Siapa sangka coba kalian lebih memilih berpisah begini. Padahal, mungkin sebelum semuanya terjadi, Aku bisa mencegah semuanya."
