Aku tak paham dengan apa yang dikatakan Sintia tentang jika atas izin istri, namanya bukan selingkuh. Kata-kata tersebut langsung kutanyakan maksud dari apa yang telah diucapkan tersebut. "Maksud Kamu apa sih tiba-tiba mengatakan hal random sepert itu?" Daripada aku salah sangka, lebih baik langsung kutanyakan saja kepada yang bersangkutan.
"Hm … jadi, kalau Kamu mau dan merasa hidupmu terlalu sulit untuk dijalani sendiri, bagaimana jika Andra menemani hari-harimu seperti dulu lagi?" kata Sintia secara terus terang.
"Sayang!" seru Andra seperti tak sependapat dengan ucapan Sintia.
"Maksudnya?" Aku masih takut salah paham.
"Iya, jadi kalau Kamu mau, Aku rela dipoligami oleh Andra. Sebenarnya Aku pernah mengatakan hal ini kepada Andra, tapi dia sempat menolaknya, karena takut Kamu akan menolaknya. Oleh sebab itu, kali ini Aku menanyakannya kepadamu. Aku yakin, jika mendengar Kamu setuju dengan ideku tersebut, Andra pun akan menyetujuinya," jelas Sintia.