Aku mulai bekerja keras untuk membantu Dito menyelesaikan masalah perusahaannya. Sebagaimana janjiku, aku mulai mencari orang yang paling tepat untuk menjadi model iklan dan endorsement produk miliknya. Awalnya dia sempat menawarikan padaku untuk akulah yang akan dia jadikan sebagai modelnya, tapi aku menolak. Aku tidak ingin dipandang buruk sebagai orang yang memanfaatkan kesempatan hanya karena merupakan istri dari pemilik perusahaan. Lagi pula, aku sudah sibuk dengan syutingku yang sudah beberapa hari ini tertunda.
Aku menghubungi beberapa orang yang tepat untuk menjadi modelnya, dan aku mendapatkan dua orang kandidat. Mereka langsung kuberikan nomor Dito dan alamat perusahaan untuk lebih lanjut membicarakan kontrak dan segala macam. Aku bersyukur, mereka langsung menerima tawaran dari Dito karena dirasa sama-sama cocok.