"Kenapa Kamu menyetujui permintaan Nenek untuk menginap di sini sih?" tanya Dito kepadaku.
"Memangnya salah, jika Aku menyetujuinya?" jawabku heran dengan sikap Dito.
"Tidak salah juga sih, hanya saja harusnya kita bermalam dihotel saja. Biarkan anak-anak yang menginap di rumah kakek dan nenek buyut mereka," jawab Dito.
"Hah … Kamu sudah gila, ya? Maksudnya apa ngomong kayak gitu?" tanyaku tidak mengerti jalan pikiran Dito.
"Aduh, masak Kamu tidak mengerti maksudku sih, Sayang? Masak harus Aku jelaskan sejelas-jelasnya baru Kamu bisa mengerti?" ungkap Dito geram melihat kepolosanku.
"Habisnya Kamu tidak mengerti juga kuberi sinyal seperti tadi. Masak Aku harus bilang kalau seharusnya Aku mau dikasih jatah. Seharusnya tanpa Aku minta pun Kamu sudah memberinya dong," kata Dito kesal.
