"Ih, Kamu ganteng banget sih. Sudah menikah, belum? Kalau belum … menikah saja dengan anak gadisku," ungkap salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja di toko yang sama denganku dan Dito. Mendengar ibu-ibu itu mengatakan hal tersebut, aku langsung menggandeng tangan Dito yang sedang menungguku berbelanja.
"Maaf, Bu … sayangnya pria ini sudah beristri. Bahkan, kami baru saja dikaruniai 2 orang anak sekaligus," jelasku tidak ingin ibu-ibu itu masih berharap memiliki kesempatan untuk menjadikan Dito sebagai menantunya.
"Wah, pantas saja. Mana mungkin juga pria setampan ini masih sendiri dan belum laku-laku. Jangankan satu istri, kalau mau 4 istri pun sepertinya bisa saja," imbuhnya. Mendengar hal tersebut aku jadi sedikit tersinggung. Untuk apa dia menyebut 4 istri segala. Padahal dia tahu kalau Dito itu suamiku dan aku adalah istrinya satu-satunya. Sudah tahu seperti itu masih saja berharap anaknya mau dijadikan istri kedua, ketiga atau bahkan keempat oleh Dito.