"Iya … tenang dulu dong! Masak Kamu mau jadi wanita lemah begini? Di mana Kiara yang kuat seperti biasanya?" Tengah malam saat aku tertidur, Dito terdengar tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Sekilas aku mendengar kata Kiara yang dia sebutkan. Aku langsung berpikir, jangan-jangan memang itu panggilan dari Kiara. Dengan segera aku bangun dari tidurku untuk bertanya langsung kepadanya.
Dito segera menutup teleponnya terlihat sangat takut aku marah. "Kenapa ditutup? Mau apalagi dia menghubungi suami orang di jam segini?" Aku langsung memarahi Dito.
"Ini … Kiara merasa terpuruk karena diputusin oleh Jonathan. Lagi-lagi dia diduakan, jadi sepertinya dia trauma berat, bilang tidak mau pacaran lagi dan ingin mengakhiri hidupnya saja," jelasnya.
"Lagi? Kalau memang dia sudah tahu rasanya diselingkuhi, kenapa dia malah bertindak seperti tukang selingkuh?" sindirku.