"Huhuhu … saat Aku menangis, Nada tiba-tiba datang ke kamarku. Pintu kamar yang sedikit terbuka sepertinya membuatnya tahu kalau aku sedang menangis. "Kamu baik-baik saja?" tanya Nada sepertinya sudah tahu alasanku menangis.
"Entahlah … Aku bingung dengan perasaanku sendiri," jawabku tak bisa menjelaskan padanya yang sebenarnya aku pun tak mengerti dengan perasaanku sendiri.
"Ya sudah, tenangkan dirimu dulu," kata Nada sambil memelukku. Tanpa bertanya banyak hal dan mengerti apa yang kurasakan, membuat merasa ingin mencurahkan isi hatiku padanya begitu saja.
"Nah, Aku takut kalau yang Kau katakan benar bahwa Aku masih menyukai Andra lebih dari sekedar teman. Dito juga mencurigai hal itu. Sedangkan Aku … Aku baru menyadari dan mengakuinya setelah melihat dia jadian sama Sintia," ungkapku sambil menangis sesenggukan.