Dito menurutiku untuk kembali ke rumah setelah menebus obat untukku. Saat aku dan Dito ingin berpamitan dan menawarkan kepada Andra dan Sintia untuk ikut pulang bersama kami, aku malah melihat Andra sedang menyuapi Sinto. Melihat mereka terlihat begitu mesra, perasaanku menjadi tak menentu.
Sepertinya mereka memang sedang menjalin hubungan istimewa.
Sementara Dito, dia merasa senang melihat Andra dan Sintia yang seperti itu. Karena jika memang mereka jadian, itu artinya Andra tidak lagi mengancam posisinya sebagai calon suamiku.
"Wah, ada yang lagi mesra-mesra nih," ungkap Dito meledek Sintia dan Andra.
"Lo, sejak kapan kalian di sini?" tanya Sintia kaget melehat kami berdua.
"Kenapa? Merasa terganggu ya karena kedatangan kita berdua?" jawabku. Sintia terlihat malu-malu setelah mendengan ucapanku.