Setelah lama berbincang dengan Andra dan Sintia, sudah saatnya aku harus kembali pulang. Andra semula ingin mengantarku pulang, tetapi aku menolak karena tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara aku dan Dito. Setelah beberapa kali mencoba menghubungi Dito, dia tidak menjawab panggilanku sedikit pun. Entah apa yang sedang dia lakukan atau malah dia sedang menghadapi suatu masalah.
Akhirnya, mau tidak mau aku menerima tawaran Andra untuk mengantarku pulang. Di perjalanan, aku masih sangat mengkhawatirkan Dito. Melihat kecemasan di wajahku, Andra berinisiatif untuk menewarkan bantuannya. "Mau kuantarkan ke tempat Dito?" tanya Andra padaku.
"Hm … memangnya Kamu tidak ada kesibukan sekarang?" Aku khawatir, jika Andra menemaniku mencari tahu keadaan Dito, aku malah akan merepotkan dan mengganggu jadwal kegiatannya.