"Ndra … Aku tidak tahu saat ini bagaimana perasaanmu terhadap Sintia. Aku hanya tahu bahwa kalian pernah berteman dan berhubungan baik. Jadi, hm … maukah Kau sesekali mengunjunginya?" tanyaku pada Andra.
"Memangnya boleh Aku menengoknya? Sepertinya sih bisa walaupun sedikit sulit. Nanti Aku akan mengaturnya kalau Kamu ingin bertemu. Aku jarang sekali bisa mengunjunginya di sana, karena akhir-akhir ini jadwalku sangatlah padat. Belum lagi pekerjaanku di AYNA. Dia butuh dukungan dari banyak pihak, jadi Aku rasa walaupun sebentar … kehadiranmu akan sangat membantunya," pintaku pada Andra.
"Boleh juga sih, nanti kabari saja kapan dan bagaimana cara Aku bisa menemuinya di sana," kata Andra.
"Siap, nanti kukabar. Aku langsung saja menghubungi mamanya ya, biar lebih tahu bisa tidaknya. Karena kemarin saat aku bertemu dengannya hanya saat di sela-sela persidangan saja. Selebihnya aku mengikuti mamanya saat mamanya menawari Aku," jelasku.