Nada dan Karin masih saling menyalahkan. Nada berusaha menyalahkan Karin dan membeberkan dugaan keburukan yang dia lakukan, sementara Karin tak kunjung mengakui kesalahannya. "Kenapa Kamu tersenyum dan menangis dalam waktu bersamaan?" tanyaku pada Karin yang terlihat aneh.
"Sebenarnya Aku sudah lama kesal dengan kak Yumi. Kakak sudah merebut kakakku dariku. Gara-gara Kakak, perhatian kak Andra tertuju ada Kakak sepenuhnya. Aku hanya menjadi nomor 2 setelah ada Kakak di kehidupan kakakku," ungkap Karin sambil menangis. Aku rasa, inilah perasaannya yang sejujurnya.
"Teruskan saja, Kamu ingin mengatakan apa," pintaku pada Karin. Aku ingin dia mengungkapkan isi hatinya tanpa ditutup-tutupi. Menurutku itu lebih baik daripada aku tidak tahu apa-apa dan dia menikamku dari belakang. Aku berusaha menenangkan Nada agar dia tidak menyela ucapan Karin. Salah-salah, dia akan membuat Karin tidak lagi mau mengutarakan isi hatinya.