Ketika kuterbangun, aku sudah mendapati diriku tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Aku melihat Dito yang tengah tertidur di sofa terlihat sangat kecapekan. Aku ingin membangunkannya, tetapi tidak tega. Akhirnya, aku memutuskan untuk menunggu dia sebangunnya.
Tanpa aku bertanya padanya, sepertinya aku tahu apa yang terjadi padaku. Saking kelelahannya sepertinya aku demam. Awalnya asam lambungku naik, penyakit lamaku sepertinya kumat karena aku lupa tidak makan sebelum pergi ke tempat Sintia bersama Dito.
"Apa jangan-jangan Aku tifus lagi, ya?" tanyaku dalam hati. Dulu aku sempat sakit tifus dan rasanya hampir persis seperti ini. Lemas, tidak nafsu makan dan demam. Untuk memastikannya, aku akan menunggu Dito bangun dari tidurnya.