Karena tak merasa nyaman gara-gara kegaduhan yang ada di balik pintu studio pemotretan, akhirnya aku memutuskan untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Aku curiga dengan suara yang sepertinya kukenal itulah yang menjadi penyebab kegaduhan itu terjadi. Benar saja, setelah aku membuka pintu itu, aku melihat sosok Andra bersama Sintia yang tengah memaki-maki pegawai studio tersebut.
"Kalian ini bisa tidak bekerja professional? Aku sudah memesan studio ini tepat jam 4 sore, saat ini juga, tetapi apa yang kudapati sekarang? Studionya masih dipakai dan Aku harus menunggu? Memangnya siapa orang yang menggunakan studio ini sampai-sampai kalian mengabaikanku seperti ini?" teriak Sintia sangat marah, karena merasa tidak dihargai.