"Apakah Kamu masih marah padaku?" tanya Andra ketika bertemu denganku. Dia sengaja mengajakku bertemu untuk memperbaiki hubungan kami yang sempat memanas karena sikapnya yang masih saja tertutup padaku.
"Menurutmu? Aku lebih ke kecewa padamu, bukan marah. Kamu masih saja menganggapku seperti orang lain. Sikap tertutupmu membuatku merasa menjadi orang asing bagimu. Jadi untuk apa sebenarnya kita menjalin hubungan ini? Hanya untuk status saja di depan orang lain?" Aku masih meluapkan emosiku pada Andra.
"Iya, Aku memang bersalah untuk hal itu. Lagi-lagi Aku hanya bisa minta maaf padamu." Andra lagi-lagi mengucapkan kata maaf.
"Itu saja? Tidakkah ada kata lain yang Kamu ucapkan selain kata maaf?" ungkapku kesal.