"Kak Yumi!" Karla memanggilku dengan penuh semangat ketika Aku sedang berjalan bersama Andra menuju ke tempat parkir motor.
"Oh, hai!" balasku sedikit kaget.
"Akhirnya Aku bisa bertemu Kakak juga. Terima kasih ya Kak, berkat kemurahan hati Kakak, Aku masih bisa kuliah di sini," kata Karla terlihat tulus dan sudah menyesali perbuatannya.
"Sama-sama! Jadi, Kamu sudah tidak marah denganku?" tanyaku penasaran.
"Tidak kok, Kak! Aku sepenuhnya sadar kalau selama ini Aku sudah begitu jahat kepada Kakak. Malah yang Aku khawatirkan adalah Kakak yang belum bisa memaafkanku," ungkap Karla takut aku masih marah padanya.
"Hm … sebenarnya bukan masih marah sih, tapi lebih ke selalu waspada kalau-kalau Kamu mau balas dendam padaku. Soalnya gara-gara Aku, Kamu sudah tidak menerima beasiswamu lagi, kan?" Aku mencoba memastikan.
