"Jangan menyerah ya. Tunjukkan prestasimu bahwa Kamu bisa masuk ke perusahaan Dito bukan karena Kamu selingkuhan Direktur Utamanya yang bukan lain adalah papa Dito. Tapi memang Kamu layak bekerja di sana. Siapa bilang anak kuliahan tidak bisa kerja kantoran? Buktinya ini, Kamu bisa menyesuaikan dan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padamu." Aku teringat ucapan Nada yang menyemangati agar tidak menyerah maupun minder dengan pandangan negatif orang-orang di bagianku.
Sementara Andra sebenarnya juga menyemangatiku hampir dengan kata-kata yang sama. "Jangan menyerah. Ini ujianmu untuk bisa menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Orang-orang bermulut pedas selalu ada di mana-mana. Yah anggap saja semua itu ujian mental agar Kamu semakin kuat dalam menghadapi masalah," ucap Andra ketika mengetahui orang-orang di bagianku sedang mencemoohku dan menuduhku yang bukan-bukan.